Saturday, September 22, 2018

Mengenali Tanda-Tanda Batu Ginjal

Batu ginjal atau dalam dunia medis dikenal sebagai nefrolitiasis merupakan kondisi terbentuknya material keras menyerupai batu di dalam ginjal. Ini terbentuk dari zat-zat dalam darah yang diproses melalui ginjal (disaring) yang lama-kelamaan mengendap dan mengkristal. Salah satu tanda batu ginjal adalah adanya darah pada urine akibat batu yang bergesekan dengan dinding ureter. Selain itu, apa saja tanda-tanda batu ginjal lainnya?
Pengendapan biasanya terjadi karena kurang minum air sesuai anjuran, sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu, atau memiliki kondisi medis yang dapat memengaruhi kadar senyawa tertentu dalam urine.
Berdasarkan jenisnya, batu ginjal dibagi menjadi empat, yaitu:
  1. Batu kalsium
  2. Batu asam urat
  3. Batu struvit
  4. Batu sistin

Tanda-tanda batu ginjal yang tampak dari urine

Batu ginjal dapat berukuran sangat kecil hingga sangat besar seperti buah anggur. Bila ukurannya kecil, batu ginjal biasanya ikut terbuang melalui urine saat Anda buang air kecil.
Kebanyakan kasus batu ginjal tidak menimbulkan keluhan berupa nyeri saat berkemih, urine seperti berpasir, atau terdapat darah dalam urine. Yang lebih parah lagi, jika batu ginjal berukuran cukup besar (lebih dari 2-3 mm), maka batu tersebut tidak akan keluar bersama dengan urine, melainkan menyumbat saluran kemih.
Selain hal-hal yang disebutkan di atas, berikut ini adalah tanda-tanda batu ginjal lainnya yang patut diketahui.
  • Nyeri punggung bawah yang berkepanjangan, kadang terasa sampai selangkangan. Pada penderita pria, nyeri juga terasa pada testis dan skrotum.
  • Sakit perut bagian samping dengan durasi bervariasi, mulai dari hitungan menit sampai jam.
  • Merasa g
  • Tidak dapat berbaring dengan tenang karena sulit mencari posisi yang nyaman.
  • Merasakan m
  • Lebih sering buang air kecil daripada biasanya.
  • Merasa kesakitan saat buang air kecil.

Saat batu ginjal menyumbat ureter, akan terjadi penumpukan bakteri yang dapat menyebabkan infeksi ginjal. Gejala infeksi ginjal mirip dengan penyakit batu ginjal, tetapi biasanya penderita juga merasakan:
  • Demam tinggi
  • Menggigil
  • Kelelahan
  • Diare
  • Warna urine keruh
  • Aroma urine tidak sedap

Untuk memastikan penyakit batu ginjal, diperlukan beberapa pemeriksaan seperti pemeriksaan fisik (ketok CVA), pemeriksaan laboratorium berupa tes urine dan darah, USG, rontgen, ataupun intravenous pyelogram (IVP).
Dengan dilakukannya tes urine, bisa dideteksi adanya infeksi, batu, dan darah dalam urine. Selain itu, dengan mengetahui jenis batu ginjal yang diderita, maka pengobatan pun akan lebih tepat sasaran dan efektif.
Tes darah bertujuan untuk mengetahui fungsi ginjal dengan memeriksa ureum dan kreatinin, serta memeriksa zat-zat dalam darah yang berpotensi menyebabkan terbentuknya batu ginjal misalnya asam urat.
Untuk memastikan ukuran serta letak batu ginjal, dokter dapat menggunakan rontgen, USG, CT scan ataupun intravenous urogram (IVU) atau IVP. Dengan mengetahuinya maka tindakan yang akan dilakukan pastinya lebih sesuai dalam mengobati batu ginjal.
Untuk menghindari batu ginjal, Anda dianjurkan banyak mengonsumsi air putih 2-2.5 liter per hari, hindari  vitamin C berlebihan (yang berasal dari suplemen), hindari konsumsi kalsium berlebihan, menjaga asam urat tetap di angka normal, dan diet rendah protein, nitrogen, serta garam.
Jika Anda mengalami gejala atau tanda batu ginjal seperti yang disebutkan di atas, jangan ragu untuk memeriksakan diri ke dokter. Semakin cepat dideteksi, maka semakin cepat pula penanganannya. Tentunya ini penting untuk mencegah komplikasi yang bisa berujung pada terjadinya gagal ginjal

No comments:

Post a Comment