Saturday, September 7, 2019

TIPS MENGAJAK GEBETAN PERGI KENCAN



Saat mengajak gebetan pergi kencan untuk pertama kali itu tidak mudah. Khawatir dianggap aneh hingga ditolak kerap membayangi pikiran.Padahal,kunci keberhasilan mengajak kencan adalah keberanian untuk berterus terang.Berikut beberapa tips bagi Anda yang ingin mengajak dia pergi untuk pertama kali seperti dikutip Elite Daily.

Jika Anda berterus terang mengakui akan adanya ketertarikan, hal tersebut seperti membuka semua kartu di atas meja. Dengan itu, membuka pintu kemungkinan untuk sebuah hubungan walau mungkin ada penolakan.Sementara itu,bila menyembunyikan perasaan, Anda akan mudah sekali terjebak dalam hubungan tanpa status alias tanpa kepastian. Jika Anda ingin membangun hubungan yang pasti, maka sebaiknya memberitahukan orang tersebut. Ya, sesederhana seperti itu.Saat Anda siap untuk maju untuk mengajak kencan (apapun hasilnya), Anda harus berbangga karena sudah mengatakan kebenarannya. Semakin Anda melepaskan kegelisahan ditambah percaya diri , semuanya akan berjalan dengan baik. Jangan lupa untuk menenangkan diri juga.
“Ingatkan diri sendiri bahwa Anda suka orang tersebut.Lepaskan pikiran soal bakal ditolak atu diterima,” kata confidence coah, Aziz Gazipura.

Mulailah dengan pembicaraan santai

Sebelum mengajak kencan buat suasana lebih santai. Mulai dengan pembahasan sederhana saja.“Memulai dengan pembicaraan santai tentang apa saja yang ringan dan mudah, akan mempermudah jalan Anda dalam menanyakan pertanyaan itu,” kata coach life Susie Moore.
“Memulai adalah hal terpenting! Ingat, dia juga manusia dan tidak harus membuat Anda gugup. Dan ingat, bila Anda tidak bertanya, maka jawabannya akan selalu tidak,” tutur Moore.


Monday, February 4, 2019

Hubungan Baru Sebentar Lalu Langsung Tunangan, Bisakah Bertahan?


memutuskan untuk lekas bertunangan dari media sosial mereka, Health mengungkapkan, gairah yang kuat sama-sama dimiliki oleh pasangan ini. Sayangnya, walaupun memiliki nafsu dan gairah yang kuat, hal ini tidak lantas menjamin hubungan mereka bisa tahan lama.
Mengenal seseorang dan membangun rasa percayTak jarang kita mendengar kabar tentang selebritas yang tahu-tahu bertunangan, setelah baru saja diinfokan menjalin hubungan. Seperti misalnya bintang pop Ariana Grande yang baru saja mengumumkan pertunangannya dengan bintang Saturday Night Live, Pete Davidson. Pasangan ini baru menjalin hubungan selama tiga minggu.

Bisa saja pasangan ini memang saling tergila-gila. Namun, apakah dengan hubungan yang sedemikian singkat, mungkinkan pernikahan mereka nantinya bisa bertahan?
Melansir Health, Selasa (26/6/2018), Terri Orbuch, PhD, penulis dari 5 Simple Steps to Take Your Marriage From Good to Great dan profesor di Oakland University di Michigan, mengatakan, terburu-buru ke pelaminan bisa mengirimkan sinyal buruk."Hal ini bisa berarti pasangan itu belum benar-benar saling mengenal satu sama lain," ujarnya. "Mereka dibutakan oleh gairah dan keseruan yang terjadi di awal-awal hubungan. Mereka termotivasi untuk bertunangan karena gairah seksual dan nafsu. Dan birahi bisa jadi seperti obsesi, membuatmu jadi ingin terus bersama pasanganmu setiap saat. Kamu terus memikirkan orang itu, dan seolah tidak bisa hidup tanpa mereka."Menurut Orbuch, pasangan-pasangan yang terburu-buru bertunangan harus menanyakan tiga pertanyaan pada diri mereka sendiri. Tiga pertanyaan ini untuk mengetahui, sesiap apa mereka membawa hubungan menuju pelaminan.
Pertama, apakah mereka saling percaya? Kedua, bisakah mereka menghadapi konflik dan stres
dengan baik? Dan ketiga, apakah mereka memegang nilai-nilai yang sama.
"Ketika pasangan berada pada tahap awal hubungan, mereka tidak bisa benar-benar melihat, mengamati atau mengenal pasangan mereka secara benar. Malahan, mereka dibutakan oleh cinta penuh gairah sehingga pasangan jadi terlihat tak bercela. Pasangan mereka tidak bisa salah, pasangan mereka adalah yang terbaik."

Meneliti beberapa selebritas yanga dan kenyamanan terhadap satu sama lain memerlukan waktu.
"Studi menunjukkan, butuh waktu setidaknya 12 sampai 18 bulan sebelum gairah dan nafsu berkurang, dan pasangan akhirnya bisa benar-benar mengenal satu sama lain, lengkap dengan segala kelebihan dan kekurangan mereka," ujar Orbach.Marissa Nelson, seorang terapis pernikahan dan keluarga sebelumnya mengatakan pada Health, di tahap tiga bulan, pasangan biasanya mengalami transisi, dari fase keterikatan (attachment), menjadi tahap pendamping yang melampaui ketertarikan fisik.Jika pasangan memutuskan untuk bertunangan, atau bahkan menikah, sebelum melampaui fase itu, hubungan mereka bisa berisiko. Ini karena mereka belum menghadapi tekanan dan konflik bersama, dan menguji ketahanan mereka menghadapi pertikaian.
"Di masa depan, ketika ada hal buruk yang traumatis terjadi, bisakah mereka mengandalkan satu sama lain, dan menghadapi cobaan tersebut dengan baik?" tanya Orbach.
Walau begitu, Orbach juga mengatakan, jika setiap pasangan mengetahui hubungan mereka dan apa yang mereka inginkan sebagai pasangan hanya dalam beberapa bulan, hubungan mereka bisa bertahan sampai seumur hidup.

Monday, December 24, 2018

Trik Capai Orgasme dalam Beberapa Menit


Jakarta Mencapai orgasme tidak selalu mudah. Faktanya, sekitar 10 hingga 15 persen wanita adalah penderita anorgasmik, yang berarti mereka tidak dapat mengalami orgasme sama sekali. Dan mayoritas wanita yang dapat mengalami orgasme mungkin membutuhkan lebih dari sekadar seks.
Menurut terapis seks dari New York City, Stephen Snyder, MD, penulis buku Love Worth Making: How to Have Ridiculously Great Sex in a Long-Lasting Relationship, orgasme hanya sebuah refleks (yang sangat menyenangkan).
"Pikirkan refleks orgasme seperti refleks bersin, lalu muncul perasaan lega. Namun tidak seperti bersin, orgasme wanita bersifat fisik dan psikologis.
Di sisi lain, ahli kandungan dan ginekologi Sheila Loanzon, M.D., memiliki definisi yang lebih jelas tentang orgasme wanita. Dia menggambarkannya sebagai perasaan umum soal kedewasaan, tetapi tergantung pada situasinya.
“Orgasme hanya didefinisikan sebagai puncak kepuasan seksual fisik dan emosional. Bisa dirasakan seperti kontraksi ritme otot-otot genital.” 

mengapa sulit orgasme 
Seperti dilansir Livestrong, ada banyak faktor biologis dan fisik yang mempengaruhi wanita mencapai orgasme. Penyakit multiple sclerosis dan penyakit Parkinson atau penyakit yang melalui operasi ginekologi, seperti histerektomi atau operasi kanker dapat mempengaruhi orgasme wanita.
Menurut Jennifer Berman, M.D., seorang ahli urologi dan ahli kesehatan seksual, stres sangat mempengaruhi orgasme wanita. "Perempuan cenderung multitasker, sehingga sulit fokus pada keintiman. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kemampuan untuk orgasme adalah kelelahan, depresi, alkohol dan merokok.

Bagaimana caranya agar bisa orgasme?
Jika Anda tidak mencapai orgasme karena faktor gaya hidup, itu pasti layak untuk diatasi. Sekali lagi, olahraga dapat membantu.
“Menurut pendidik seks, semua wanita berdasarkan anatomi mereka, bisa multiorgasme. Secara fisiologis, itu mungkin,” kata Dr. Berman.
Menurut Synder, terkadang menemukan cara terbaik untuk orgasme hanyalah masalah mengeksplorasi. Tentu saja, bahkan dengan teknik yang luar biasa, ada wanita yang masih belum bisa mencapai orgasme. Jika ini masalahnya, Dr. Snyder menyarankan untuk mencoca vibrator dan mainan seks lainnya, yang dibuat dengan tujuan mencapai orgasme yang lebih mudah.
Perlu dicatat bahwa hanya sekitar 18 persen orgasme wanita terjadi melalui hubungan seksual saja. Untuk wanita yang ingin mencapai hal ini, Dr. Snyder merekomendasikan untuk bereksperimen dengan posisi seks.





Thursday, November 15, 2018

7 Fakta di Balik Film Panas

Rachel Starr, porn star berusia 33 tahun dari Texas telah membintangi ratusan film panas sejak tahun 2007. Kali ini ia membocorkan fakta di balik pembuatan film porno,
1. Diatur secara profesional
Siapa sangka syuting film porno diatur dalam regulasi ketat yang mewajibkan legalitas dan kesehatan seksual para pemainnya. "Kami harus menandatangani kontrak persetujuan bahwa film akan muncul dalam situs dewasa, siapa partner kami yang sudah diperiksa dengan detail kondisi kesehatannya. Ada banyak checklist yang harus disetujui, bukan hanya sekedar muncul di lokasi lalu beradegan seks. Semuanya serba diatur," kata Rachel.

2. Tidak ada fluffers
Anda mungkin pernah dengar tentang fluffers atau seseorang yang khusus bertugas untuk membuat pemain film porno tetap terangsang sepanjang syuting. Rachel menyangkal anggapan itu, "Anda sendiri lah talent-nya jadi Anda bertanggungjawab menempatkan pikiran dan tubuh untuk bekerja dan mematuhi perintah sutradara. Jadi meskipun saya bekerja dengan seorang pria, bukan tanggung jawab saya untuk membuatnya terangsang. Ketika kamera siap merekam, kami harus siap beraksi."

3. Bisa menolak calon partner
Rachel harus tahu siapa calon partnernya dua minggu atau sebulan sebelum memulai syuting. Bahkan para pemain bisa punya daftar blacklist partnernya dalam film. Rachel menjelaskan, "Kalau ada seseorang yang tidak ingin dijadikan partner, kami bisa menolak untuk bekerja bareng mereka. Info blacklist hanya diketahui oleh sutradara dan sifatnya rahasia. Kami tidak harus bekerja dengan orang yang tidak disukai."

4. Keadaan syuting yang tak nyaman
Kadang Rachel syuting dalam cuaca tak bersahabat, "Saya pernah merasa sangat tersiksa saat syuting di gurun Mojave. Saat itu panasnya mencapai 110 derajat dan saya bersimbah keringat. Tapi tidak boleh ada setitik keringat pun saat kamera merekam, sehingga kru bolak-balik menyeka tubuh saya dengan handuk. Sebaliknya saat kami syuting di luar ruang saat musim dingin, butuh berjam-jam untuk memfilmkan satu adegan."

5. Seorang pemain bisa membintangi 150 film setahun
Setelah berkiprah selama 10 tahun, Rachel secara rutin membintangi 20 hingga 30 film per tahun, jumlah itu termasuk sedikit. Sebagian besar bintang porno yang tengah membangun karier bisa membintangi 50 hingga 60 film per-tahun. Bagi yang ingin ngetop dengan cepat, beberapa membintangi 100 hingga 150 film per tahun. Selain syuting, para pemain juga harus melakukan tur untuk mempromosikan dirinya

6. Syuting bisa menghabiskan beberapa hari
Rachel membedakan antara film 'gonzo' (film pendek) dengan feature film. Durasi gonzo hanya sekitar sepuluh menit, jadi hanya membutuhkan satu hari penuh untuk pembuatannya. Sedangkan feature film seperti film pada umumnya, memerlukan lokasi syuting dan kostum. Dibutuhkan plot cerita dan naskah yang lebih panjang dibanding gonzo.
7. Beberapa scene orgasme ternyata sungguhan

Tentu saja tak mudah memastikan apakah orgasme yang ditunjukkan oleh artis dan aktor merupakan sungguhan. Hanya sekitar 25 persen wanita yang bisa orgasme hanya melalui penetrasi, begitu pun dengan aktris porno. Sang aktris akan diuntungkan jika naskah melibatkan aksi rangsangan, yang membantunya mencapai orgasme. Bagi Rachel sendiri, dia mengaku sebagian besar ia benar-benar mencapai klimaks dalam film yang dibintanginya.

Monday, October 29, 2018

Masturbasi Mengurangi Risiko Kanker Prostat

 Masturbasi ternyata bagian dari kehidupan seks yang sehat. Namun riset yang dilakukan AdamandEve.com menunjukkan, hanya 27 persen pria dewasa yang mengakui masturbasi dua kali seminggu. Terlepas dari responden yang mungkin malu, hal ini menandakan bahwa manfaat masturbasi masih dibayangi oleh kontroversi yang tidak ada habisnya.
Tak hanya dalam kehidupan seks, riset telah membuktikan manfaat masturbasi bagi kesehatan tubuh secara umum. Berikut manfaat masturbasi seperti dituturkan seksolog klinis Gloria Brame, dirangkum dari berbagai sumber.

Mengurangi risiko kanker prostat
Masturbasi dan gaya hidup sehat ternyata bisa mengurangi risiko terkena kanker prostat. Riset tahun 2016 menunjukkan, ejakulasi 8 hingga 12 kali per bulan bisa mengurangi risiko hingga 10 persen. Riset serupa pernah dilakukan pada 2004 terhadap kelompok responden yang sama. Riset menunjukkan, risiko kanker prostat turun hingga 33 persen pada pria yang ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan. Angka ini lebih besar dibanding pria yang hanya ejakulasi empat hingga tujuh kali sebulan.
Meningkatkan imunitas
Spesialis terapi hormon Jennifer Landa mengatakan, ejakulasi meningkatkan kadar kortisol dalam tubuh. Kortisol adalah hormon yang kerap diidentikkan dengan kegiatan pagi hari, padat, dan stres. Dalam jumlan kecil, kortisol ternyata mampu mengatur dan menjaga fungsi daya tahan tubuh. Riset pada 2004 menunjukkan, pria punya sel darah putih lebih banyak sekitar45 menit usai masturbasi. Manfaat lain adalah melindungi jantung, yang mencegah gangguan dan serangan jantung atau pembuluh darah.

Masturbasi menyebabkan tubuh melepas hormon dopamin dan oksitosin yang berkaitan dengan rasa bahagia. Brame mengatakan, orgasme adalah penyedia dopamin non-drug paling besar. Pelepasan hormon meningkatkan mood, kepuasan, dan mengaktifkan rasa ingin menghargai di otak. Dengan mood yang lebih baik, segala aktivitas bisa terlaksana tanpa hambatan termasuk tidur. Masturbasi melepaskan hormon prolaktin, serotonin, serta oksitoksin yang memudahkan istirahat dan relaksasi.

Masturbasi meningkatkan aliran darah yang memaksa pembuluh membuka lebih lebar. Hal ini menyebabkan wajah terlihat merona merah di daerah pipi. Kondisi ini diakibatkan pelepasan hormon oksitosin yang mengurangi peradangan dan menyebabkan jerawat serta ruam merah tak terlihat. Seiring dengan perbaikan kulit, pria juga bisa hidup sehat dan panjang umur. Riset membuktikan, pria yang masturbasi dua kali sebulan atau lebih hidup 50 persen lebih lama daripada yang tidak masturbasi. Riset dilakukan di Welsh terhadap seribu laki-laki selama 20 tahun.

Masturbasi tiga hingga lima kali seminggu melatih otot panggul, untuk mencegah disfungsi ereksi dan inkontinensia. Masturbasi juga menjamin kecukupan suplai darah dan oksigen, untuk menjaga kesehatan otot organ kelamin. Kesehatan organ kelamin pada akhirnya menjaga kehidupan dan kepuasan seks dengan pasangan.

Saturday, October 27, 2018

perempuan harus tahu alasan Sulit orgasme


Bercinta dengan suami, salah satu hal yang pasti diinginkan setiap perempuan adalah mendapatkan klimaks atau orgasme. Namun bagaimana jika ternyata justru tak bisa mencapai orgasme? Bukan hanya kecewa, tapi juga rasa tak puas meliputi hati. 

Hal ini pasti juga membuat banyak perempuan bertanya-tanya, mengapa tak bisa orgasme atau sulit mencapai orgasme? Karena ternyata hal ini ada alasannya dan tak bisa diabaikan.

sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Archives of Sexual Behavior, menunjukkan bahwa hanya 65 persen perempuan saja yang bisa mencapai orgasme selama bercinta. Berarti, ada 35 persen lainnya yang tidak mencapai orgasme.
Hal ini bisa dipicu berbagai alasan, bisa karena merasa stres, tidak percaya diri, memiliki pemikiran negatif, masalah keintiman dengan suami hingga efek samping obat-obatan yang mempengaruhi libido.

Pelatih seks dan pendidik Betty Dodson, sekaligus penulis buku Sex for One menekankan betapa pentingnya mengenali diri sendiri. Ia mengatakan bahwa sangat penting bagi perempuan mengeksplorasi tubuhnya sendiri dan menemukan apa yang dia sukai, apa yang terasa baik, dan bagaimana melakukan orgasme sendirian sebelum berhubungan seks dengan suaminya.
Masalah kesehatan juga bisa jadi kendala, seperti kondisi tubuh diabetes dan multiple sclerosis, dapat mempengaruhi saraf dan potensi orgasme.
Bicarakan dengan dokter untuk lebih jelas mengetahui penyebabnya agar bercinta tak menjadi hal yang justru tidak nyaman dilakukan